Minggu, 30 Januari 2011

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara sistematis dan terorganisir. Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan metoda proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien (Keliat, 2000). Tiga komponen penting dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia (perawat) dengan menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan perawat (asuhan keperawatan) dan sistem klasifikasi kebutuhan klien dalam metoda pemberian asuhan keperawatan yaitu proses keperawatan.

Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah ini.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) proses keperawatan merupakan suatu panduan untuk memberikan asuhan keperawatan professional, baik untuk individu, kelompok, keluarga dan komunitas. Berdasarkan prinsip inilah, tim pengembang modul ini menyusun pedoman pemberian asuhan keperawatan di ruang MPKP yang dapat diterapkan baik pada individu pasien, kelompok pasien, individu keluarga, dan kelompok keluarga pasien.

Selanjutnya, Craven dan Hirnle (2000) menyatakan bahwa proses keperawatan memiliki enam fase yaitu: pengkajian, diagnosa, tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi.

Contoh Model Praktek Keperawatan Profesional di Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa dapat didownload disini

Jumat, 28 Januari 2011

SEMINAR JENJANG KARIR DOSEN

Seminar Jenjang Karir Dosen
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Gombong, 26 Januari 2011



STIKes Muhammadiyah Gombong sebagai Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan yang terus berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik terus mengadakan penjaminan kualitas baik dari segi kurikulum maupun dari segi Sumber Daya Manusia terutama dosen. Setelah pelatihan dan workshop “Peningkatan Pemahaman Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagi Dosen” pada tanggal 24 – 25 Januari 2011, pada hari Rabu, 26 Januari 2011 mengadakan seminar tentang “Jenjang Karir Dosen” .

Pada seminar “Jenjang Karir Dosen” dikupas dan didiskusikan tentang tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab dosen yaitu : dibidang Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang merupakan penerjemahan dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Jadi sebagai bagian dari civitas akademia, dosen dituntut tidak hanya sebagai pengajar, namun juga dituntut untuk dapat melakukan fungsi yang lain yaitu sebagai peneliti dan melakukan pengabdian pada masyarakat.

H. M. Basirun Al Umah, S.Pd, M.Kes, Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong menyampaikan bahwa dengan melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi maka setiap dosen akan memperoleh keuntungan yang sangat banyak dan akan menunjang karirnya sebagai dosen, hal ini dikarenakan jenjang karir dosen dinilai dari 3 (tiga) aspek tersebut. disampaikan juga untuk memenuhi karir dosen harus mengisi dengan jafa dan

Peningkatan Pemahaman Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Peningkatan Pemahaman Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kamis, 27 Januari 2011
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Gombong, 24 – 25 Januari 2011

denTIKes Muhammadiyah Gombong sebagai Perguruan Tinggi dengan mottonya HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN siap bersaing di era global terus melakukan peningkatan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa dengean menyelenggarakan pelatihan dan workshop “Peningkatan Pemahaman Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagi Dosen” kerjasama STIKes Muhammadiyah Gombong dengan AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)

Pelatihan dan workshop yang diadakan pada hari Senin – Selasa, 24 – 25 Januari 2011 di ruang Theatre STIKes Muhammadiyah Gombong tersebut diikuti oleh seluruh dosen STIKes Muhammadiyah Gombong dan dihadiri oleh Ibu Meidiana Dwidiyanti, S.Kp, M.Sc, Ketua Program Studi Keperawatan Universitas Diponegoro yang hadir sebagai perwakilan dari AIPNI Koordinator Wilayah Jawa Tengah.

Pelatihan dan workshop yang berlangsung selama 2 (dua) hari tersebut dibahas tentang pengalaman dan aplikasi Kurukulum Berbasis Kompetensi dalam pembelajaran kelas, laboratorium dan klinik di STIKes Muhammadiyah Gombong serta kendala-kendalanya. Ibu Meidiana Dwidiyanti, S.Kp, M.Sc dalam pelatihan dan workshop tersebut juga menyampaikan pengalaman dalam mengimplementasikan KBK di Program Studi Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang. Berdasarkan pengalaman aplikasi beserta kendala-kendala KBK yang telah berjalan di STIKes Muhammadiyah Gombong, diharapkan dari pelatihan dan workshop tersebut dapat dirumuskan suatu formula yang tepat dalam pelaksanaan KBK sesuai dengan target kompetensi dan tuntutan stakeholder.

Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong, H. M. Basirun Al Ummah, S.Pd, M.Kes menyampaikan bahwa pelatihan dan workshop tersebut diadakan agar proses pembelajaran di STIKes Muhammadiyah Gombong dapat terus terjaga kualitasnya, sehingga hasil dari proses perkuliahan dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pasar.

Kamis, 27 Januari 2011

REPRO KURIKULUM AIPNI 2009 2013

Penerbitan Kurikulum terbaru Program Pendidikan Sarjana dan Profesi Ners Indonesia menjadi harapan yang sungguh sangat diharapkan bisa menjembatani kesejangan antara kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang. Kurikulum yang berlaku dari 2009-2013 diyakinkan bisa menjawab tantangan keperawatan di masa yang akan datang. Namun demikian untuk mengimplementasikannya butuh waktu dan kesabaran yang panjang. Semua stikes diharapkan bisa berjuang masing-masing untuk mencapai kompetensi yang bisa diharapkan bisa bersaing di era global. modifikasi-modifikasi perlu untuk dilakukan di dalam kurikulum ini, karena tidak tentu semuanya bisa diimpelentasikan di institusi anggota aipni tanpa ada komitment yang tinggi. ketika diimplementasikan perlu biaya, perlu kerja cerdas dan lain-lain..
So bagi teman-teman yang belum mempunyai kurikulum terbaru tersebut sekarang bisa didownload di lingk berikut ini: semua
file 1 2 3 4 5 6 7 8

Rabu, 26 Januari 2011

KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANFORMATIONAL

Kepemimpinan Transaksional versus translasi Outhwaite (2003) mengutip definisi dari kepemimpinan transaksional dan transformasional diasumsikan oleh Bass pada tahun 1990. kepemimpinan transaksional melibatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam tiap hari efektif untuk menjalankan tim. Namun, kepemimpinan transformasional melibatkan bagaimana supaya tim terpadu bekerja sama dan melakukan pendekatan inovasi kepada mereka untuk pekerjaan (Outhwaite, 2003). Sebagai contoh, seorang pemimpin dapat memberdayakan anggota tim dengan memberikan kesempatan kepada individu-individu untuk memimpin aspek-aspek tertentu dari proyek berdasarkan bidang keahlian mereka. Hal ini akan mendorong pengembangan keterampilan kepemimpinan individu. Selain itu, pemimpin ha

rus mengeksplorasi dan mengidentifikasi hambatan konflik ketika mereka muncul, dan kemudian bekerja sama dengan tim untuk mengatasinya (Outhwaite, 2003). Selain itu, pemimpin harus tetap menjadi bagian dari tim, berbagi dalam pekerjaan, sehingga dekat dengan kegiatan karyawan dan mampu memahami perspektif karyawan (Outhwaite, 2003). untuk mengetahui kehatian-hatian seorang karyawan juga perlu dilakukan test sehingga kita bisa menentukan jenis pekerjaan apa yang akan diberikan kepada karyawan ikuti test ini test kepribadian
Selengkapnya download di kepemimpinan transaksional dan transformational