HERNIA
Hernia berasal dari bahasa Latin yaitu “Rupture” , prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
A. Tingkatan hernia, ada 3 type yaitu :
1) Hernia reducible, hernia ini masih bisa dikembalikan secara manual tanpa dimanipulasi atau dimasukan kerongga yang seharusnya.
2) Hernia irreducible atau incarserata isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, karena perlengketan
3) Hernia Strangulata, jika isi hernia terlilit atau terjadi edema dan menyebabkan obstruksi dan nekrosis
Hernia berasal dari bahasa Latin yaitu “Rupture” , prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
A. Tingkatan hernia, ada 3 type yaitu :
1) Hernia reducible, hernia ini masih bisa dikembalikan secara manual tanpa dimanipulasi atau dimasukan kerongga yang seharusnya.
2) Hernia irreducible atau incarserata isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, karena perlengketan
3) Hernia Strangulata, jika isi hernia terlilit atau terjadi edema dan menyebabkan obstruksi dan nekrosis
B. Jenis-jenis hernia:
1) Inguinal
a) Direct : isi hernia masuk ke kanalis inguinalis
b) Indirect : jika membentuk cincin hernia
2) Hernia Femoralis : hernia ini akan keluar dari kanalis femoralis
3) Hernia incisional : hernia ini keluar melalui luka operasi yang tidak adekuat
4) Hernia umbilikal
5) Hernia paraumbilikal: hernia ini keluar di atas atau dibawah umbilikal
6) Hernia epigastric : terletak ditengah abdomen,diatas umbilikus disebabkan linea alba
C. Groin Hernia
1) ditemukan 5% pada kaum laki-laki
2) menunjukan 85% dari semualebih banyak menyerang laki-laki daripad perempuan
3) inguinal 96% (indirect 75% dan direct 25 %)
- sebab bilateral 20%
- kanan lebih sering drpd kiri
4) femoral 4%
D. Hernia Inguinal Direct
a. Insiden : 25 % dari kasus
b. Dikarenakan mengangkat terlalu berat, mengejan,konstipasi dan batuk
c. Isi hernia masuk kekanalis inguinalis
E. Hernia Bilateral
Terjadi di kanan dan kiri secara bergantian, biasanya terjadi pada anak-anak dan laki-laki tua bila sudah terjadi pada inguinal kiri pasti 25% sudah terjadi dikanan.
Gejala : tidak menimbulkan gejala, nyeri/ sensasi tidak nyaman
Komplikasi:
a. Bisa terjadi pada incarserata , usus keluar didalam hernia itu sendiri/terjepit
b. Strangulasi/tekanan : terjepit dapat menyebabkan necrosis dan gangren
c. Obstruksi usus halus
F. Hernia Femoralis
Banyak terjadi pada wanita tua dengan perbandingan 3:1 ,jumlah dari 4% dari groin hernia (96 % inguinal). Hernia femoralis lebih sedikit dari hernia inguinalis.
Patofisiologi:
Karena peningkatan tekanan abdominal (konstipasi, pembesaran prostat), sehingga kantong yang berisi keluar melalui canalis femoralis.
G. Hernia Insisional
Patofisiologi
Merupakan hernia ventral yang disebabkan karena laparatomi/drain
Resiko gangguian postoperatif meliputi : karena luka resiko infeksi, luka tidak menyatu sempurna, malnutrisi, obesitas , pengaruh rokok
H. Pengobatan
a. Secara konservatif/ non operatif
- Reposisi : hernia dimasukan ketempat semula bisa menggunakan tangan
- Bantalan penyangga : memakai korset
b. Secara operatif : Hernioplasty, Hernioraphy, Herniotomy
I. Pengkajian
a. Inspeksi : bisa terlihat benjolan di daerah inguinal. Jika terlihat kecil, belum tentu hernia yang terjadi masih berukuran kecil.
b. Minta klien berbaring. Jika hernia kembali ke tempatnya, berarti masih dalam jenis hernia reducible.
c. Auskultasi suara bising usus.
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat,R dan Win de jong. 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta :EGC Carpenito, J, L (1999). ”Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan”Edisi 2
Engrand, Barbara (1999), Keperawatan Medikal Bedah, volume 4, Jakarta:EGC
Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995), “Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis”, alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih, Jakarta :EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berikan komentar atau follow this blog