Resume Hernia
A. Pengertian
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, atau jaringan atau struktur dinding rongga yang secara normal memang berisi jaringan tersebut. (Nettina, 2001:253).
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan (Jong, 2004).
Dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan organ atau bagian organ yang menonjol keluar merusak dinding badan menuju ruangan yang normalnya tidak ada.
B. Etiologi
1. Ketidak patensian rongga yang tidak sempurna
2. Anomali kongenital atau karena sebab yang didapat
3. Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
4. Peninggian tekanan di dalam rongga abdomen
5. Kelemahan otot dinding abdomen
C. Klasifikasi
1. Berdasarkan tempatnnya :
a. Hernia Inguinalis
Adalah hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha (region inguinalis). Terdapat 2 (dua) jenis hernia inguinalis, yaitu
1) Hernia Inguinalis Direct, terjadi karena hernia keluar dari otot yang lemah.
2) Hernia Inguinalis Indirect, terjadi pada semua umur di bagian inguinal ringnya atau lubang inguinal. Lebih banyak terjadi pada bayi kurang dari 1 tahun.
b. Hernia Femoralis
Adalah isi perut yang terlihat di daerah fossa femoralis.
c. Hernia Umbilikalis
Hernia yang keluar di daerah umbilical.
d. Hernia Paraumbilikal
Hernia yang keluar di daerah sekitar umbilical.
e. Hernia Epigastric
Hernia yang keluar di atas umbilicus di tengah abdomen.
2. Berdasarkan Sifatnya :
a. Reducible, tonjolan ini dapat dikembalikan tanpa dimanipulasi ketempat aslinya.
b. Irreducible, hernia yang terjadi tidak dapat dilakukan secara manual karena disebabkan akibat pelengketan.
c. Strangulata atau inkarserata, yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia.
D. Gejala
1. Berupa benjolan keluar masuk/keras.
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi.
4. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang berisi kandung kencing.
E. Komplikasi
1. Bowel ncaserata (akut,kronik), terjadi pada trapung, usus keluar dihernia
2. Tekanan strongulasi (tekanan yang tidak bisa kembali), maka dapat terjadi kematian pada organ/jaringan
3. Obstruksi pada usus
F. Penatalaksanaan Medis
1. Non Operatif
Reposisi hernia. Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan tangan. Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara, misalnya pemakaian korset.
2. Secara Operatif
Hernioplasty, memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah, hernioplasty sering dilakukan pada anak-anak
Hernioraphy, pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan kantong diikat, dan dilakukan basiny plasty atau tehnik yang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan pada orang dewasa.
Herniotomy, seluruh herni a dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada klien dengan hernia yang sudah nekrosis.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi, ketika diinspeksi maka akan terlihat menonjol dari area sekitarnya.
2. Auskultasi, dengarkan suara bising usus, jika tidak ditemukan bunyi bising usus, kemungkinan terdapat hernia inkarserata atau strangulata.
3. Palpasi, untuk menemukan dari hernia yang ada.
H. Diagnosa
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi.
2. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
I. Daftar Pustaka
2. http://trik-tips-tutorial.blogspot.com/2010/03/cara-mengatasi-penyakit-hernia.html, diakses pada 1 Desember 2012 pukul 12:10 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berikan komentar atau follow this blog