Kamis, 20 Desember 2012

Pengkajian Keperawatan dengan Pendekatan Virginia Handerson


1.        Landasan Pakar
Model pendekatan teori Virgina Henderson dipertimbangkan sebagai model teori  penting yang mampu mewakili respon kebutuhan klien terhadap suatu penyakit. Henderson merumuskan teori  dasar keperawatan yang mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar manusia berdasarkan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Teori ini berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar klien sebagai respons ketidakberdayaan terhadap suatu penyakit, membantu meningkatkan hubungan antara perawat dan klien, mengembangkan konsep pertolongan pada diri sendiri, dan menurunkan ketergantungan pasien (Alligood, 2006).
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang utama selama 24 jam memberikan asuhan keperawatan pada klien diharapkan dapat membantu klien dan keluarga mengenali kebutuhan klien sehingga dapat melaksanakan beberapa perawatan yang secara mandiri dapat dilakukan oleh keluarga dan klien (Malvin, A, et al, 2009).
Adapun 14 kebutuhan dasar manusia yang harus diidentifikasi untuk dibantu pemenuhannya adalah:
a.       Bernafas secara normal/ adekuat.
b.      Makan dan minum secara adekuat / pola nutrisi
c.       Kemampuan eliminasi tubuh
d.      Bergerak dan mempertahankan posisi yang diinginkan
e.       Tidur dan istirahat
f.       Kemampuan memilih pakaian yang sesuai, berpakaian/ tidak.
g.      Kemampuan mempertahankan rentang normal temperature tubuh melalui modifikasi penggunaan pakaian dan modifikasi lingkungan.
h.      Pola  Kebersihan dan perlindungan pada integumen.
i.        Kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan serta menghindari bahaya pada orang lain.
j.        Pola Komunikasi (mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan, maupun opini)
k.      Keyakinan pada Tuhan (spiritual)
l.        Kemampuan bekerja dan pencapaian keberhasilan.
m.    Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai rekreasi
n.      Kemampuan mempelajari, mencari, maupun puas terhadap perkembangan secara normal, kesehatan, dan kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

2.        Langkah-langkah Proses Keperawatan dan Tindakan Perawat
a.       Pengkajian
Pengkajian dilakukan menggunakan pendekatan pada teori 14 pola kebutuhan dasar manusia. Pada masing-masing kebutuhan dasar dikaji pola yang terkait, pemeriksaan fisik yang menunjang masalah/gangguan di kebutuhan dasar tersebut, hingga dimasukkan data penunjang yang terkait. Misalnya pada kebutuhan oksigenasi atau pengkajian pola pernafasan, maka perawat harus mengkaji data subjektif nyeri dada dan sesak. Data objektif yang seharusnya dikaji meliputi pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan patofisiologi gangguan nafas seperti pemeriksaan fisik pada thorax, paru dan jantung, karena organ-organ tersebut saling berkaitan dalam mengatur respon pernafasan klien. Setelah pemeriksaan respons klien dan pemeriksaan fisik, maka hal yang juga perlu dilakukan adalah pemeriksaan penunjang yang terkait dengan respons gangguan pola nafas seperti AGD, foto thorax, cek enzim-enzim jantung. Sehingga dengan demikian pengkajian komprehensif dilakukan pada setiap pola respons klien.
b.      Perumusan Masalah
Perumusan masalah keperawatan dicantumkan pada tiap butir pengkajian 14 pola kebutuhan dasar klien sesuai data subjektif-objektif dan penunjang diagnostik yang didapat.
c.       Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diangkat juga sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul pada tiap pola kebutuhan, etiologi diangkat sesuai dengan patofisiologi penyakit yang mempengaruhi munculnya respons klien pada tiap kategori 14 kebutuhan dasar Henderson tersebut. Diagnosa keperawatan yang diangkat seharusnya berpedoman pada diagnose Nanda 2009-2010 atau diagnose keperawatan kriteria Nic dan Noc.
d.      Penyusunan rencana intervensi keperawatan
Penyusunan rencana intervensi keperawatan yang tepat adalah yang nyata, dapat diukur, tepat, rasional dan sesuai. Intervensi dapat mengacu pada kriteria Nic dan hasilnya mengacu pada kriteria Noc.  Intervensi keperawatan berisi rencana tindakan yang terdiri atas observasi berkelanjutan, tindakan mandiri perawat, pendidikan kesehatan, dan tindakan kolaborasi.
e.       Pelaksanaan Implementasi
f.       Evaluasi dan catatan perkembangan

3.        Analisa Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Teori tersebut
A.      Kelebihan teori Virginia Henderson
1.      Pengkajian dapat dilakukan secara holistik meliputi fisik (bio), psikologis klien, sosial, kognisi, dan spiritual klien.
2.      Meningkatkan hubungan terapeutik antara perawat, klien, dan keluarga.
3.      Dapat diterapkan pada klien dengan tingkat  ketergantungan minimal hingga total.
4.      Melalui pengkajian metode ini perawat dapat membantu klien dan keluarga untuk mengenali kebutuhan dirinya serta membantu dalam memandirikan klien dan keluarga dalam memenuhi beberapa kebutuhan sesuai kemampuannya, sehingga hal ini dapat diterapkan sebagai pengkajian untuk persiapan Discharge Planning.
5.      Dapat memungkinkan terjadinya kesinambungan antara pengkajian, masalah, perencanaan, evaluasi hingga catatan perkembangan mengingat perawat terus berpedoman pada 14 kebutuhan dasar tersebut.

B.       Kelemahan teori Virginia Henderson
1.   Tidak ada riwayat kesehatan dasar yang meliputi riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan masa lalu, keluhan utama/ alasan dibawa ke pelayanan kesehatan, keluhan utama saat didata, dan riwayat kesehatan keluarga. Pada pengkajian dengan pendekatan teori Virginia Henderson ini riwayat kesehatan dan keluhan utama klien dicantumkan pada butir kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan, namun riwayat kesehatan keluarga tidak dapat dicantumkan dikarenakan ketidaksesuaian pada butir tersebut. Apalagi misalnya pada klien dengan penyakit gangguan kardiovaskuler seperti Penyakit Jantung Koroner dimana adanya riwayat penyakit yang sama pada keluarga dan  faktor risiko yang sama perlu dikaji.
2.   Adanya tumpang tindih beberapa butir pengkajian (misalnya kemampuan memilih pakaian yang sesuai dengan kemampuan memodifikasi pakaian dalam mempertahankan temperature tubuh; pengkajian pola pernafasan dengan pola aktivitas dimana klien dapat saja mengalami perburukan respirasi oleh mobilisasi yang lebih berat sehingga mengurangi suplai oksigen yang dimiliki klien; pengkajian pola aktivitas dengan pengkajian pola kemampuan kebersihan diri.
3.   Butir Pola komunikasi dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan maupun opini dapat mewakili pengkajian status neurologis klien, seperti kesadaran umum, disorientasi, kemampuan penerimaan persepsi sensori, dan penilaian/ penghargaan terhadap diri sendiri. Namun butir ini tidak dapat menginterpretasi pengkajian fungsi neurologi secara lebih luas dan dalam atau dengan kata lain butir ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat dilakukannya pemeriksaan neurologi secara lebih akurat, misalnya butir ini tidak dapat dijadikan dasar perhitungan perubahan status GCS akibat iskemia yang menyebar.
4.   Pendekatan teori 14 kebutuhan dasar manusia oleh Virginia Henderson kurang memenuhi pengkajian secara sistem yang lebih khusus, misalnya kardiovaskuler maupun keseluruhan tanda-tanda vital. Perawat yang menggunakan panduan butir-butir teori Henderson akan mengalami kesulitan jika berhadapan pada respon klien dengan gangguan khusus sistem yang lain seperti kardiovaskuler dan imunitas karena tidak terdapatnya butir yang spesifik untuk perawat dalam mendokumentasikan hasil pengkajian pada kardiovaskuler dan sistem lain yang terkait dengan keluhan utama klien saat ini. Teori Henderson lebih menekankan pada kebutuhan oksigenasi, temperature, nutrisi metabolik, eliminasi, aktivitas, adaptasi lingkungan, interaksi sosial dan spiritual, sementara respons lain terhadap perubahan seperti tanda-tanda vital yang lengkap, respons perubahan kesadaran, respons gangguan imunitas dan infeksi belum tercakup secara spesifik.

4.        MODIFIKASI DALAM PENERAPAN TEORI TERSEBUT
1.      Dalam pengkajian per butir kebutuhan dasar tersebut perawat mengkaji dan mendokumentasikan secara lengkap hingga respons yang muncul pada klien akibat tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan, misalnya pengkajian pola pernafasan yang semakin memburuk oleh aktivitas maka respirasi dapat diulang pendokumentasiannya pada butir pola aktivitas.
2.      Menambahkan pengkajian riwayat kesehatan dasar yang meliputi riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan masa lalu, keluhan utama/ alasan dibawa ke pelayanan kesehatan, keluhan utama saat didata, dan riwayat kesehatan keluarga.
3.      Pengkajian pada sistem lain yang lebih spesifik dapat dimasukan pada butir-butir pengkajian 14 kebutuhan dasar berdasarkan respons yang muncul akibat tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut maupun akibat respons patologis oleh penyakit, sehingga perawat harus mampu memahami kajian patofisiologi dari tidak terpenuhinya salah satu atau lebih dari 14 kebutuhan dasar tersebut.
4.      Mencantumkan data penunjang seperti Lab dan radilogi pada butir pengkajian sesuai dengan respons yang muncul.
5.      Rencana intervensi keperawatan dibuat sesuai nyata kebutuhan klien, komprehensif,  dan sesuai acuan teori yang mendasarinya.
6.      Implementasi tidak selalu dapat terlaksana sesuai rencana intervensi dikarenakan berbagai hal yang terkadang sulit untuk dikontrol oleh perawat itu sendiri, seperti kondisi manejemen ruangan yang belum tertata baik, kesibukan, rasio perawat dan pasien yang jauh berbeda, serta rasa kepemilikan dan kecenderungan pada klien yang kurang, serta belum efektifnya komunikasi dan kolaborasi antar profesi seperti perawat dan dokter. Sehingga peran perawat dalam pengambilan keputusan serta aktualisasi kemampuan perawat diperlukan dalam situasi seperti ini. Implementasi dilakukan secara cepat dan efektif.

5.        KESIMPULAN
Metode pengkajian dengan pendekatan teori 14 kebutuhan dasar manusia Virginia Henderson dapat menginterpretasi pengkajian respons klien terhadap penyakit yang dideritanya berdasarkan tingkat pemenuhan 14 kebutuhan dasar tersebut. Metode ini mampu mengidentifikasi respons dan kebutuhan klien secara holistik sesuai tingkat ketergantungan klien, sehingga dapat  digunakan oleh perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Namun terdapat beberapa kekurangan dari teori tersebut dikarenakan kompleksnya respons individu  terhadap penyakit, sehingga ada beberapa butir metode pengkajian yang harus dimodifikasi.


DAFTAR PUSTAKA
 Alligood & Tomey. (2006). Nursing Theory and Their Work. Mosby Elsevier.

Malvin, Acebuche, et al. (2009). Application of Henderson’sWork. University of Philiphines, http://myportal.upou.edu/ph. Diunduh tanggal 9 Sepetember2010, pukul 13.12 WIB

____. 2009. Virginia Henderson, 14 fundamentals. http://answers.com, diunduh tanggal 9 September pukul 13.17 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berikan komentar atau follow this blog