Kamis, 20 Desember 2012

Proposal Budidaya Ikan Nila


I.  PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang dan Motivasi melakukan Usaha
Budidaya ikan nila di Indonesia sudah banyak mengalami peningkatan baik itu secara teknologi maupun sistem budidayanya. Munculnya beberapa strain ikan nila hasil pemuliaan yang sudah banyak dikembangkan oleh lembaga-lembaga perikanan di Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang cukup banyak digemari. Ikan nila juga termasuk jenis ikan air tawar ekonomis penting yang menjadi salah satu target peningkatan produksi oleh KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Namun kendala yang sering terjadi dalam usaha pembesaran ikan nila adalah tingkat pertumbuhannya yang menurun ketika mencapai matang gonad dan terjadinya pemijahan yang tidak terkontrol dalam wadah budidaya sebelum mencapai waktu panen.

Habitat ikan nila adalah air tawar, seperti sungai, danau, waduk dan rawa-rawa, tetapi karena toleransinya yang luas terhadap salinitas (eury haline) sehingga dapat pula hidup dengan baik di air payau dan laut. Salinitas yang cocok untuk nila adalah 0 – 35 ppt (part per thousand), namun salinitas yang memungkinkan nila tumbuh optimal adalah 0 – 30 ppt. Ikan nila masih dapat hidup pada salinitas 31 – 35 ppt, tetapi pertumbuhannya lambat. (M. Ghufran H. Kordik., 2010).
Belakangan ini peminatan pasar akan ikan nilai mengalami peningkatan pesat, terbukti dengan sudah adanya restoran-restoran,warung lesehan yang sudah menyediakan menu ikan nila baik dalam bentuk goreng, bakar ataupun asam manis, masyarakat pada umumnya sudah mengetahui hal ini akan tetapi masyarakat kurang begitu percaya dengan usaha ini dan masyarakat hanya menjadikan usaha ini sebagai usaha sampingan.
Oleh karena itu, motivasi dalam usaha ini adalah memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan nila dan membuka minat bisnis  masyarakat bahwa usaha budidaya ikan nila juga merupakan hal yang menjanjikan, tentunya di jalani dengan tekun dan sabar.
1.2  Justifikasi pemilihan objek usaha
Di gombong dan kebumen saat ini sudah banyak restoran-restoran yang menyediakan makanan dengan menu ikan nila, di kota gombong saja sudah ada sekitar 20 rumah makan, belum diluar kota gombong seperti di kota kebumen dan sekitarnya, Bisa dihitung kira-kira ada sekitar 27 rumah makan. Selain itu permintaan ikan nila untuk kalangan rumah tangga juga cukup tinggi untuk acara-acara resmi seperti pernikahan dan lainya. Jika untuk satu hari satu rumah makan membutuhkan 6 kg ikan nila maka 30 restoran adalah 180 kg, dan dalam 1 bulan dibutuhkan ikan nila sekitar 540 kg. Untuk itu kami mencoba mengelola bibit ikan nila untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.
1.3  Tujuan Usaha yang hendak dicapai
Beberapa tujuan usaha yang ingin dicapai, diantaranya adalah :
a.       Melatih jiwa usaha kepada mahasiswa, selain usaha dalam bidang pendidikan yang ditekuninya
b.      Meciptakan lapangan kerja baru.
c.       Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan untuk memasuki dunia kerja bagi mahasiswa.
d.      Sebagai pekerjaan tambahan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan dapat mengurangi jumlah pengangguran.
e.     Menumbuhkan kepada masyarakat minat usaha ini juga bisa menjanjikan untuk masa depan.

II.  ANALISA PRODUK
2.1 Jenis dan nama produk, karakteristik produk
Jenis kegiatan ini adalah budidaya ikan nila, sengaja kami memilih budidaya ikan nila karena tidak memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak menyita waktuserta pemeliharaanyapun sangat mudah . Sekitar 3 bulan ikan nila sudah siap di panen ke pasaran.
2.2 Keunggulan produk dibanding dengan produk lain di pasaran
Keunggulan rencana usaha ini adalah Ikan nila yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam pembesaranya, dibanding ikan jenis lain,serta tingkat angka kematian ikan lebih sedikit, selain itu juga membutuhkan biaya pakan yang lebih sedikit .
2.3 Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan bahan baku
Jika bibit ikan nila yang satu ekornya dijual dengan harga Rp2.000 maka dengan harga yang sama, bibit nila hasil produksi kami selain karena lebih unggul dari segi waktu dan biaya pakan. Jarak yang lebih dekat dengan para petani juga menjadi factor yang berpengaruh dalam dunia pemasaran, dan kami yakin para petani pembesaran ikan nila pasti akan lebih memilih bibit ikan nila hasil produksi kami. 
Perolehan bahan baku dapat dicari di toko-toko ikan yang sudah banyak tersedia.

III.  ANALISA PASAR
3.1 profil konsumen
Konsumen dalam usaha ini tidak hanya petani pembesaran ikan nila sekitar gombong dan kebumen. Tetapi bisa juga bekerja sama dengan agen besar untuk melakukan pemasaran ikan nila hasil produksi kami keluar kota kebumen.
3.2 potensi dan segmentasi pasar
Berdasarkan data dari dinas perikananan kabupaten kebumen menunjukan bahwa petani ikan nila mencapai sekitar ± 35 petani, jika setiap petani membutuhkan 1000 ekor bibit setiap 6 bulannya maka dalam satu tahun dibutuhkan sekitar 90.000 ekor bibit ikan nila untuk pasokan di wilayah gombong dan kebumen, sementara itu untuk sekarang ini pasokan bibit ikan nila untuk para petani di kabupaten kebumen didapat bukan dari wilayah kebumen tetapi dari luar kota kabupaten yaitu dari kabupaten cilacap dan Banyumas, dengan asumsi diatas kami yakin jika pengadaan produksi budidaya ini mempunyai peluang usaha yang besar untuk tingkat keberhasilan jika dilaksanakan di kabupaten kebumen.


3.3 Pesaing dan peluang pasar
Untuk sementara ini, usaha ini belum diminati oleh masyarakat sekitar. Kalaupun ada pesaing dalam usaha ini, hanyalah pembudidaya bibit ikan nila yang berada di luar kota.
Hal ini menimbulkan peluang pasar yang cukup menjanjikan bagi usaha kami.
3.4 media promosi yang akan digunakan
Beberapa media yang akan kami gunakan dalam mempromosikan usaha kami :
a.       Memasang iklan online di internet
b.      Memasang iklan pada selebaran-selebaran
c.       Memasang reklame di pasar-pasar tradisional
d.      Komunikasi kepada warga yang berminat membuka usaha budidaya ikan nila.
e.       Bekerja sama dengan dinas perikanan kab. Kebumen
3.5 target atau rencana penjualan satu tahun
Rencana awal adalah tahap uji coba dengan membeli telur ikan nila sebanyak ± 1000 butir, kemudian akan kami taruh di 4 kolam yang berukuran 4 x 5 selama 6 bulan, setelah bibit berumur 6 bulan ikan nila akan mulai kami jual.
Target atau rencana penjualan dalam satu tahun adalah sebagai berikut :
3 bulan pertama 6.000 ikan nila
3 bulan kedua 8.000  ikan nila
3 bulan ketiga 10.000 bibit ikan nila
3 bulan keempat 12.000 bibit ikan nila
3.6  strategi pemasaran yang akan diterapkan
a.       Melakukan kerjasama dengan dinas perikanan untuk mempromosikan hasil produksi kami kepada para petani yang berada di seluruh kabupaten kebumen dan sekitarnya.
b.      Bekerja sama dengan agen besar untuk penjualan bibit ikan dalam jumlah besar yang dikirim keluar kota.
c.       Menjual kepada penadah yang berada di pasar-pasar yang berada di sekitar gombong dan kebumen.
d.      Melakukan silaturahmi ke rumah para petani ikan nila dan menawarkan bibit dari hasil produksi kami.
e.       Memberikan pelayanan yang ramah
IV.  ANALISA PRODUKSI / OPERASI
4.1  bahan baku,bahan penolong dan peralatan yang digunakan
Telur ikan nila  
Cacing sutra                                          Pelet/pur pakan ikan                Pisau
Tali raffia                                              Gunting                                   Jaring
Bolpoin                                                 Buku                          
Baskom                                                 Ember besar                           
Wáter pam                                            Doubletip
Selang air besar                         Serokan ikan
Selang air kecil                                     Jligen minyak tanah 25 liter 
4.2  pasokan bahan baku
Pasokan bibit didapatkan dari petani penetasan telur nilai yang berada di luar kota, dan untuk pakan baik pelet atau cacing sutra bisa di dapatkan dari toko-toko makanan ikanyang sudah banyak di jual di gombong dan sekitarnya.
4.3  proses produksi/operasi
Dalam produksi ini hanya proses budidayanya saja. Jadi tiap hari hal yang dilakukan adalah memberikan pakan kepada bibit ikan nila dan mengawasi kondisi  air sebagai habitat hidup bibit ikan nila.
4.4  rencana produksi selama satu tahun
Rencana dalam satu tahun adalah menghasilkan bibit ikan nila konsumsi
≤ 34.000 ekor
V.  ANALISA KEUANGAN
5.1  investasi yang diperlukan
Beberapa investasi yang kami perlukan sebagai berikut:
1.      Bahan baku peralatan :
No
Nama Barang
Jumlah
Harga satuan
Total Harga
1.
Jaring
4
 Rp  250.000.00
Rp.1000.000.00
2.
Gunting
5 bh
Rp      5.000.00
Rp      25.000.00
3.
Tali rafia
5 bh
 Rp    20.000.00
Rp    100.000.00
4.
Bolpoin
10 bh
 Rp      1.200.00
Rp      12.000.00
5.
Buku
10 bh
 Rp      7.500,00
Rp      75.000.00
6.
Bambu
20 bh
 Rp      7.000,00
Rp    140.000.00
7.
Baskom
8 bh
 Rp      5.000,00
Rp      40.000.00
8.
Ember besar
8  bh
 Rp    20.000,00
Rp    160.000.00
9.
Wáter pam
5 bh
Rp.    55.000,00
Rp    275.000,00
10.
Pisau
4 bh
Rp       4.000,00
Rp      16.000.00
11.
Doubletip
5 bh
Rp       2.000,00
Rp      10.000.00
12.
Slang air besar
30 meter
Rp       3.000,00
 Rp     90.000,00
13.
Serokan ikan
15 bh
Rp       3.500,00
Rp      67.500,00
14.
Slang air kecil
50 meter
Rp       1.000,00
 Rp     50.000,00
15
Jligen minyak
5 bh
Rp.    30.000,00
Rp    150.000,00
                                                                                                                          Jumlah                                               Rp.                              2.210.500,00

2.      Bahan baku
No
Nama Barang
Jumlah
Harga satuan
Total Harga
1.
Bibit 
18.000 ekor
 Rp  40,00
Rp    720.000,00
2.
Cacing Sutra
163,8 liter
Rp   10.000.00
Rp 1.638.000,00
3.
Pelet ikan
118,8 kg
 Rp    15.000.00
Rp  1.782.000.00
Jumlah
Rp  4.140.000,00

Modal kerja
Barang
Jumlah
Bahan baku
Rp  4.140.000,00
Listrik
Rp.    100.000,00
Transportasi
Bahan penolong dan peralatan
Rp.    300.000,00
Rp.   2210.500,00
Total modal kerja
   Rp   6.350.500,00
                                                           
            Pemasukan:
                        Dinas pendidikan Provinsi jateng                   : Rp.5.000.000,00
          Subsidi STIKES                                            : Rp. 1.350.500,00 +
Total                                                                : Rp. 6.350.500,00
5.2  Penentuan harga pokok penjualan
Setiap bibit ikan dijual dengan harga lebih rendah Rp.100.00 dari harga pasar di luar kota
5.3  rencana neraca awal dan akhir tahun
Harta
(Aktiva)
Utang & modal
(passiva)
Kas         Rp.4.140.0 00,00
Peralatan Rp.2.210.500,00 +
Jumlah  : Rp.6.350.500,00
Modal dari dinas pend : Rp. 5.000.000
Subsidi STIKES            Rp. 1.350.500 +
Jumlah                          : Rp. 6.350.500


5.4  Rencana Laporan Laba/Rugi
No
Bulan
Pendapatan
Beban-beban
Laba bersih
1.



Per 30
3 bulan ke 1
Penjualan bibit :
Rp7500.000,00

B. Bahan baku : Rp.1.840.000,00
B.Listrik PLN Rp. 50.000
B. Transportasi Rp.150.000
Total : Rp 2.040.000,00

Rp 6.260.000,00


2.
Per 30
3 bulan ke 2
Penjualan:
bibit:
 Rp 10.500.000
,00

B. Bahan baku Rp.2.300.000,00
B. Listrik PLN Rp. 50.000
B. Transportasi Rp.150.000
Total : Rp 2.500.000,00

Rp 8.300.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berikan komentar atau follow this blog